Lantai Kayu Parket Bali

6 Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani, Lebih Mudah dipahami!

Belanda atau Perhtani?

Kayu jati telah lama dikenal sebagai material premium dalam dunia konstruksi dan furnitur. Dengan ketahanan, kekuatan, dan estetika yang menawan, tidak heran jika jati selalu menjadi primadona, baik untuk kebutuhan rumah tangga hingga industri skala besar.

Namun, tahukah Anda bahwa ati tidak hanya merujuk pada satu jenis kayu saja? Di pasaran, terdapat beberapa variasi jati yang sering digunakajn, seperti Jati dari Perhutani dan Jati Belanda. 

Meskipun sama-sama mengusung nama jati, keduanya memiliki perbedaan mencolok dalam hal asal-usul, karakteristik, hingga penggunaannya.

Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani

1. Asal Usul dan Pengelolaan

Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani

Jati Belanda, meskipun namanya mengandung kata jati, sejatinya bukan bagian dari keluarga Tectona grandis (jati asli). 

Istilah ini lebih merujuk pada kayu bekas peti kemasan dari luar negeri, seperti kayu pinus atau spruce, yang populer sejak era kolonial Belanda. Kayu ini dikenal karena tampilannya yang khas, ringan, dan mudah diolah.

Sementara itu, Jati Perhutani merupakan kayu jati asli Indonesia yang dikelola oleh Perum Perhutani, sebuah badan usaha milik negara yang mengelola hutan jati secara legal dan berkelanjutan. 

Kayu ini berasal dari pohon jati yang ditanam dan dirawat dalam siklus panjang, dengan standar mutu yang sangat ketat.

2. Karakter Fisik dan Visual

Kayu Jati Belanda biasanya menampilkan warna cokelat muda hingga krem dengan serat kayu yang cukup menonjol. Teksturnya halus, namun tidak sekeras jati asli. 

Karena kayu ini cenderung ringan dan memiliki pori-pori besar, ia lebih mudah menyerap cat atau pelapis, membuatnya cocok untuk DIY dan dekorasi rumah.

Berbeda dengan itu, Jati Perhutani memiliki serat kayu yang lebih padat, tekstur yang lebih halus, dan warna cokelat keemasan yang elegan. 

Ketika difinishing, kilau alaminya akan semakin terlihat, menjadikannya favorit dalam pembuatan furnitur premium

Baca Juga : Cek Fisik, Produk hingga Harga Kayu Jati untuk Lantai disini!

3. Ketahanan Terhadap Cuaca dan Hama

Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani

Kalau Anda mencari material yang kuat untuk keperluan luar ruangan, Jati Belanda mungkin bukan pilihan utama. 

Walaupun memiliki kelebihan dalam hal estetika dan harga, daya tahannya terhadap kelembapan dan serangan rayap masih di bawah jati asli, kecuali jika telah melalui proses pengeringan dan perlakuan khusus.

Sebaliknya, Jati Perhutani terkenal sangat tahan terhadap perubahan cuaca dan serangan hama. Ini karena kandungan minyak alami dalam kayu jati yang mampu melindungi dari kelembaban dan rayap, menjadikannya pilihan ideal untuk furnitur outdoor, lantai, dan konstruksi berat.

4. Estetika dan Aplikasi

Dari sisi penampilan, Jati Belanda memberikan kesan rustic dan natural yang sangat cocok untuk gaya desain Scandinavian, Japandi, atau industrial. Furnitur dari kayu ini terlihat ringan, hangat, dan tidak terlalu mencolok  sangat pas untuk hunian modern minimalis.

Sementara itu, Jati Perhutani menghadirkan nuansa klasik dan mewah. Cocok untuk desain bergaya tradisional, kolonial, hingga modern luxury. 

Meja makan, lemari, atau tempat tidur dari Jati Perhutani biasanya memiliki bobot berat dan tampilan yang kokoh, mencerminkan nilai eksklusif dari kayu jati asli.

5. Harga dan Ketersediaan

Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani

Soal harga, Jati Belanda memang lebih terjangkau dan mudah ditemukan di toko-toko material atau marketplace. Banyak pengrajin menggunakan kayu ini untuk produk kreatif yang diproduksi massal.

Sedangkan Jati Perhutani, karena melalui proses penanaman yang panjang dan seleksi ketat, memiliki harga yang lebih tinggi. Namun, sebanding dengan daya tahan dan nilai estetikanya yang tinggi.

6. Ramah Lingkungan dan Legalitas

Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani

Satu hal penting yang patut dipertimbangkan adalah aspek keberlanjutan. Jati Perhutani berasal dari pengelolaan hutan lestari dan telah memiliki sertifikasi legal. 

Ini berarti Anda turut mendukung pelestarian hutan dan praktik industri kayu yang bertanggung jawab.

Sedangkan Jati Belanda, karena umumnya adalah kayu bekas atau daur ulang dari kemasan, juga bisa dibilang ramah lingkungan  terutama dalam konteks reuse. 

Namun tetap perlu hati-hati dalam memilih, karena kadang ada yang belum melalui proses pengeringan yang baik. Nah, demikianlah perbedadan dari Jati belanda dan jati perhutani, tentunya walaupun memiliki nama yang sama, namun keduanya memiliki kualitas yang berbeda. 

Jadi, jenis jati mana yang akan dipilih?

Posting Komentar untuk "6 Perbedaan Jati Belanda dan Jati Perhutani, Lebih Mudah dipahami!"