Mari Kita Pahami Jenis & Fungsi Underlayment Untuk Kebutuhan Lantai

Jenis dan fungsi underlayment

Jenis dan fungsi underlayment – Underlayment adalah lapisan yang ditempatkan di antara lantai dasar (substrat) dan lapisan lantai utama untuk meningkatkan kinerja serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan lantai.

Tujuan utamanya adalah memberikan dukungan tambahan, meratakan permukaan, meredam suara, mengurangi kebisingan, dan menyerap kelembaban.

Pemilihan underlayment yang tepat sesuai dengan jenis lantai dan kebutuhan ruangan sangat penting untuk memastikan instalasi lantai yang kokoh dan nyaman.

Maka dari itu, penting untuk memahami setiap jenis bahan underlayment. Nah, biar lebih jelasnya lagi, yuk kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

5 Jenis Bahan Underlayment

1. Underlayment Berbahan Serat

Underlayment berbahan serat, seperti fiberboard atau hardboard, sering digunakan untuk mengurangi suara dan memberikan stabilitas tambahan pada lantai.

Underlayment Berbahan Serat

Serat yang padat dan padat digunakan untuk menciptakan lapisan yang kokoh di bawah lantai keras, seperti kayu atau laminasi.

Underlayment serat ini membantu meratakan permukaan lantai dan memberikan stabilitas tambahan.

Baca juga: Memahami Jenis-jenis Aksesoris Untuk Lantai Parket

2. Underlayment Berbahan Plastik

Underlayment berbahan plastik atau foam biasanya terbuat dari polietilena atau polipropilena yang ringan dan elastis.

Underlayment Berbahan Plastik

Jenis underlayment ini memberikan isolasi suara yang baik serta dapat membantu meredam kebisingan lantai. Underlayment plastik atau foam sering digunakan di bawah lantai vinil, laminasi, atau karpet.

3. Underlayment Berbahan Karet

Underlayment karet menawarkan karakteristik penyerapan suara yang unggul. Bahan ini dapat menahan tekanan dan mengurangi transfer suara dari satu ruangan ke ruangan lain.

Underlayment Berbahan Karet

Underlayment karet juga membantu mengurangi getaran dan memberikan kenyamanan berjalan di atas lantai. Biasanya digunakan di bawah lantai kayu, laminasi, atau tile.

Baca juga: Berikut Perbedaan Tikar Anyaman dan Karpet yang Harus Kamu Tahu!

4. Underlayment Berbahan Busa

Underlayment berbahan berbusa terbuat dari busa polietilena atau poliuretan yang ringan dan elastis.

Underlayment ini sering digunakan untuk mengurangi suara, meredam kebisingan, dan memberikan isolasi termal yang baik.

Underlayment Berbahan Busa

Underlayment berbusa juga membantu mengurangi tekanan pada sendi-sendi lantai, memberikan kenyamanan berjalan, dan melindungi lantai dari kelembaban.

5. Underlayment Dengan Lapisan Aluminium

Underlayment berbahan lapisan aluminium memiliki lapisan bawah yang dilapisi dengan foil aluminium yang memantulkan panas.

Underlayment Dengan Lapisan Aluminium

Ini membantu menjaga suhu ruangan dan mengurangi transmisi suara.

Underlayment berbahan aluminium sering digunakan untuk lantai laminasi atau vinil, memberikan isolasi termal yang baik serta perlindungan tambahan terhadap kelembaban.

Baca juga: Stiker Lantai Motif Kayu Menghadirkan Kesan Natural Dengan Biaya Murah

Tips Memilih Underlayment yang Tepat

  • Tipe Lantai yang Digunakan: Setiap jenis lantai memiliki persyaratan underlayment yang berbeda. Misalnya, lantai keras mungkin memerlukan underlayment yang menawarkan stabilitas, sementara lantai lunak seperti karpet membutuhkan underlayment yang memberikan kekenyalan tambahan.
  • Ketahanan Terhadap Lembab: Pilih underlayment yang tahan terhadap kelembaban jika lantai akan terpapar dengan kelembaban tinggi, seperti di kamar mandi atau ruang bawah tanah.
  • Isolasi Suara & Termal: Jika menginginkan isolasi suara yang lebih baik atau perlindungan termal tambahan, pilihlah underlayment yang dirancang khusus untuk tujuan ini.
  • Kenyamanan & Kestabilan: Untuk kenyamanan berjalan dan stabilitas lantai yang lebih baik, pilihlah underlayment yang dapat meredam tekanan dan memberikan stabilitas tambahan.
  • Konsultasikan Dengan Ahlinya: Jika memungkinkan, konsultasikan dengan profesional atau ikuti rekomendasi produsen lantai terkait jenis underlayment yang paling cocok untuk jenis lantai yang kamu pasang.

Catatan:

Penting untuk memilih underlayment yang sesuai dengan jenis lantai dan kebutuhan spesifik ruanganmu.

Underlayment yang dipilih dengan benar tidak hanya akan meningkatkan kinerja lantai secara keseluruhan tetapi juga memberikan tingkat kenyamanan dan ketahanan yang diinginkan.

Jadi, pertimbangkan dengan cermat setiap jenis underlayment sebelum memutuskan untuk instalasi lantai yang optimal.

Pengaruh Terhadap Lantai ketika Underlayment Mengalami Kerusakan

1. Lantai Menjadi Tidak Stabil

Underlayment yang rusak atau tidak merata dapat menyebabkan ketidakstabilan pada lapisan lantai utama.

Hal ini dapat mengakibatkan lantai terasa bergeser atau tidak kokoh saat berjalan di atasnya.

Ketidakstabilan ini bisa menjadi bahaya potensial bagi pengguna lantai dan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada lantai utama.

2. Kerusakan Pada Lantai Utama

Underlayment yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik tidak mampu melindungi lantai utama dari kelembaban atau tekanan yang dapat merusak.

Kelembaban yang menembus ke lapisan lantai utama dapat menyebabkan pembengkakan, pembusukan, atau bahkan kerusakan permanen pada lantai, terutama pada lantai yang sensitif terhadap kelembaban seperti kayu.

3. Menimbulkan Suara Berisik

Salah satu fungsi utama underlayment adalah meredam suara dan mengurangi kebisingan lantai. Underlayment yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik bisa membuat lantai terdengar lebih berisik.

Suara berderak atau berdecit saat berjalan di atas lantai dapat menjadi masalah yang mengganggu, terutama di ruang yang mengharapkan keheningan seperti ruang tidur atau ruang kerja.

4. Tingkat Kenyamanan Berkurang

Underlayment yang rusak juga dapat mengurangi tingkat kenyamanan saat berjalan di atas lantai.

Underlayment yang seharusnya memberikan penyerapan tekanan tambahan untuk kaki dan tubuh menjadi tidak efektif, menyebabkan perasaan tidak nyaman atau keras saat berjalan.

5. Mempengaruhi Estetika Lantai

Kerusakan pada underlayment dapat mempengaruhi penampilan lantai utama.

Underlayment yang tidak merata atau rusak dapat menyebabkan lantai utama terlihat tidak rata, mungkin menyebabkan kemiringan, atau bahkan membentuk gelembung di permukaan lantai, mengganggu estetika keseluruhan ruangan.

6. Memicu Masalah Alergi

Kerusakan pada underlayment bisa menjadi tempat berkembangnya jamur atau bakteri jika kelembaban terjebak di bawah lapisan lantai.

Tentunya kondisi ini dapat meningkatkan risiko alergi atau masalah kesehatan lainnya bagi penghuni ruangan.

Cara Mencegah Dampak Buruk Underlayment yang Rusak

  • Pemasangan yang Benar: Pastikan underlayment dipasang secara benar sesuai dengan petunjuk produsen dan dengan merata. Perhatikan kondisi substrat sebelum pemasangan underlayment.
  • Perawatan Rutin: Lakukan perawatan rutin pada lantai dan underlayment untuk mencegah kerusakan atau masalah yang lebih serius.
  • Penggantian yang Tepat Waktu: Jika underlayment mengalami kerusakan atau menunjukkan tanda-tanda keausan, segera ganti atau perbaiki bagian yang rusak untuk mencegah dampak lebih lanjut pada lantai.
  • Pilih Underlayment yang tepat: Pastikan memilih jenis underlayment yang sesuai dengan jenis lantai dan kebutuhan spesifik ruangan untuk memastikan fungsi optimal.

Kesimpulan:

Kesimpulannya, underlayment yang rusak dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas, kenyamanan, dan keandalan lantai.

Penting untuk memperhatikan kondisi underlayment dan melakukan perawatan serta penggantian jika diperlukan untuk menjaga kinerja lantai secara keseluruhan.

Dengan demikian, perawatan underlayment merupakan langkah penting dalam mempertahankan keindahan dan keandalan lantai dalam jangka panjang.

 

Belum ada Komentar untuk "Mari Kita Pahami Jenis & Fungsi Underlayment Untuk Kebutuhan Lantai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel