6 Jenis Kayu Tahan Air asal Indonesia untuk Kontruksi!

Salah satu kategori kayu yang banyak dicari, terutama dalam pembangunan rumah dan bangunan di wilayah beriklim lembap, adalah kayu tahan air.
Jenis kayu ini bukan hanya memiliki keindahan alami dari segi tampilan, tetapi juga punya ketahanan terhadap kelembapan, air hujan, dan bahkan genangan air dalam jangka waktu tertentu.
Nah, jika Anda sedang mencari material kayu yang cocok untuk proyek di area outdoor, kamar mandi, dapur, atau bahkan dermaga, artikel ini akan mengulas beberapa jenis kayu asal Indonesia yang tahan air dan sangat layak dipertimbangkan.
1. Kayu Ulin
Kayu ulin sering dijuluki sebagai kayu besi karena kekerasan dan daya tahannya yang luar biasa. Berasal dari hutan-hutan Kalimantan.
Ulin memiliki daya tahan alami terhadap air, rayap, dan perubahan cuaca ekstrem. Tidak heran bila kayu ini kerap digunakan untuk membangun jembatan, tiang listrik, lantai dermaga, hingga rumah panggung tradisional.
Tekstur kayu ulin padat, warnanya cokelat tua hingga kehitaman, dan semakin lama dipakai—terutama di area yang basah warnanya akan menghitam dengan elegan.
Sifat alaminya yang tidak mudah melengkung atau memuai membuat kayu ini menjadi salah satu kayu tahan air terbaik yang bisa ditemukan di Indonesia.
Baca Juga : Sedia Lantai Kayu Outdoor di Gading Serpong
2. Kayu Merbau
Kayu merbau juga tak kalah populer dan banyak ditemukan di Papua dan Maluku. Secara alami, merbau memiliki kandungan minyak dan senyawa tanin yang membuatnya tahan terhadap jamur, serangga, dan tentu saja, kelembapan.
Yang membuat merbau menarik adalah warnanya yang merah kecokelatan dengan serat-serat indah yang khas.
Banyak arsitek menggunakan merbau untuk decking (lantai luar ruangan), pergola, hingga kusen dan pintu. Selain tahan air, merbau juga termasuk kayu kelas I dalam ketahanan dan kekuatan.
Jika Anda sedang membangun rumah di wilayah pesisir atau tropis, merbau bisa menjadi solusi kayu tahan air yang tidak hanya kuat tapi juga menambah nilai estetika.
3. Kayu Bangkirai
Bangkirai adalah jenis kayu keras yang banyak tumbuh di Sumatera dan Kalimantan. Warna kayu ini umumnya kuning kecokelatan, dengan tekstur kasar dan serat lurus.
Meskipun tidak sekuat ulin, bangkirai termasuk kayu yang sangat cocok digunakan di luar ruangan karena ketahanannya terhadap air dan cuaca tropis.
Kayu bangkirai biasa digunakan sebagai bahan decking, pagar, hingga furniture outdoor. Dari segi harga, bangkirai lebih ramah di kantong dibandingkan ulin dan merbau, membuatnya menjadi alternatif kayu tahan air yang ekonomis tapi tetap andal.
4. Kayu Jati
Siapa yang tidak kenal kayu jati? Kayu ini sudah lama menjadi primadona dalam dunia pertukangan dan desain interior Indonesia.
Jati tidak hanya terkenal karena keindahan seratnya, tetapi juga karena daya tahan alaminya terhadap kelembapan, jamur, bahkan rayap.
Meski lebih sering dipakai untuk interior, banyak juga produk kayu jati yang dirancang khusus untuk area outdoor terutama jenis jati tua dengan kadar minyak tinggi. Jika dirawat dengan baik, furnitur jati untuk taman atau balkon bisa bertahan puluhan tahun meski terkena hujan dan panas secara bergantian.
5. Kayu Keruing
Kayu keruing berasal dari pohon Dipterocarpus yang banyak tumbuh di Sumatera dan Kalimantan. Meskipun tidak setangguh ulin atau jati, kayu ini tetap masuk dalam kategori kayu tahan air, terutama jika telah melalui proses pengeringan dan pelapisan yang tepat.
Kayu keruing sering digunakan untuk decking, atap rumah tradisional, hingga pembuatan perahu. Warnanya cokelat kemerahan dan teksturnya agak kasar, menjadikannya cukup menarik dari sisi tampilan.
6. Kayu Sonokeling
Meskipun lebih dikenal karena keindahan visualnya yang eksotis, kayu sonokeling juga memiliki ketahanan cukup baik terhadap air dan kelembapan. Warna kayunya keunguan gelap dengan pola serat yang kontras, membuatnya sangat menonjol sebagai elemen dekoratif.
Sonokeling cocok digunakan sebagai lantai dalam ruangan yang lembap, atau sebagai furnitur indoor-outdoor yang memiliki perlindungan atap. Meski tidak sekuat ulin, sonokeling tetap masuk jajaran kayu tahan air untuk kebutuhan estetika tinggi.
Posting Komentar untuk "6 Jenis Kayu Tahan Air asal Indonesia untuk Kontruksi!"